Kamis, 13 Oktober 2011

Kebahagiaan Itu Dibuat, Bukan Dicari

Jika membicarakan kebahagiaan, tentu kita ingat juga kata cinta. Sebab kebahagiaan identik dengan keberadaan cinta. Kita harus mengetahui diri sendiri, apa yang membuat kita merasa bahagia. Sebab, kebahagiaan harus kita sendiri yang membuat, bukan kita yang mencarinya.

Pabrik kebahagiaan berada di dalam sanubari kita sendiri. Percuma Anda pergi ke ujung dunia untuk mencari kebahagiaan. Kebahagiaan tak akan Anda dapatkan di mana pun, kecuali Anda yang membuat diri berbahagia dimana pun dan kapan pun. Faktor yang paling penting untuk membuat kita tetap sehat, sejahtera, dan bahagia, adalah mencintai dan merasa dicintai. Bersikaplah realitis dan rencanakan sejumlah mukjizat untuk diri sendiri dan merasakan kebahagiaan itu datang dan terjadi pada kita, sebab cinta itu perlu keutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Cinta seperti segala sesuatu lainnya adalah sebuah pilihan.
Pada setiap saat dalam perjumpaan dengan orang lain, atau dalam setiap pikiran tentang diri kita sendiri, kita memiliki suatu pilihan: entah untuk menghakimi atau coba untuk mengerti terhadap apa yang sedang dihadapi, yang harus dijalani, dan yang akan direncanakan.

Energi Cinta
Cinta adalah energi. Rasakan energi itu mengalir ke dalam bagian tubuh kita, maka kita merasakan satu kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan, memasuki tubuh dan sanubari. Dan energi cinta itu tidak harus selalu kita dapatkan dari luar. Justru yang paling manjur adalah cinta yang dihasilkan dari diri kita sendiri. Dengan mencintai dan jujur pada diri kita sendiri tentang arti cinta, maka kita tidak akan menyia- nyiakan cinta yang sudah ada dan ber-tumbuh dalam diri kita. Itulah awal pabrik kebahagiaan berproduksi dalam hati.

Sering terjadi pada banyak pasangan yang menyia-nyiakan perasaan cinta, yang tadinya menjadi suatu awal untuk keputusan hidup bersama. Kita sering lengah untuk memelihara cinta tersebut.  Cinta yang dalam adalah dalam bentuk kasih sayang yang bisa kita ibaratkan seperti sebuah otot dalam tubuh kita, semakin dilatih dan dipelihara, maka akan jadi semakin kuat dan semakin bermanfaat untuk melancarkan gerakan dalam hidup.

Pada saat cinta mulai memudar dan perlahan tapi pasti kasih sayang terhadap pasangan mulai menghilang, maka kita baru sadar bahwa selama ini kita tidak menghargai keberadan cinta pasangan kita. Di saat kita memiliki penuh, justru kita sia-siakan! Tetapi, di saat kita mulai merasa terancam kehilangan, kita berusaha mati-matian untuk mendapatkan pengakuan bahwa dia harus tetap menjadi milik kita!

Sayangnya, dalam berjuang mempertahankan atau mencoba mengembalikan cinta pasangan, yang banyak terjadi adalah kita tidak kembali merebut cinta dengan cinta. Kita salah langkah, salah bertindak, juga salah mengadaptasikan kembali cinta itu pada keharmonisan hubungan. Maka, yang terjadi adalah cinta semakin jauh untuk dikembalikan, semakin jauh untuk diraih, karena kita membuat hubungan menjadi semakin membara dengan argumentasi yang mau menang sendiri, dengan amarah yang panas dan membuat cinta menjadi hanya legenda yang pernah ada dalam hubungan sebagai pasangan. Cinta musnah dibakar api amarah dan cemburu.

Mudah Sirna
Kenapa cinta yang membawa kebahagiaan pada pasangan menjadi begitu udah sirna? Cinta yang demikian cepat pudar dan akhirnya lenyap dimakan waktu, antara lain adalah cinta yang diawali kata “karena” atau kata  “kalau”. Cinta bisa abadi dan penuh toleransi jika sudah melebur dan berubah menjadi cinta dimulai dengan kata “walau” atau “walaupun”. Contoh cinta yang diawali kata “karena” adalah “Karena kamu cantik, maka aku mencintaimu!” Kemudian, “Karena kamu seorang direktur, maka saya mencintaimu!”

Lalu, contoh cinta yang diawali kata “kalau” adalah “Kalau kamu cinta saya, maka kamu seharusnya memenuhi kebutuhan saya!” atau “Kalau kamu cinta saya, maka kamu selalu memperhatikan saya!” Nah, bandingkan bunyi kalimat cinta yang diawali kata “walau”.

“Walaupun hidup kita kekurangan, tetapi saya tetap mencintaimu!” Begitu juga dengan, “Walau kamu sekarang di-PHK, saya tetap mencintaimu!” atau “Walau sekarang kulitmu sudah keriput, aku tetap mencintaimu!” Banyaknya pasangan yang membekali diri untuk hidup bersama dengan cinta berawalan “karena” dan “kalau”, maka keluhan yang paling sering terdengar dalam ruang konsultasi adalah “serumah, tapi terasa asing” dan “setempat tidur, tapi tidak tertarik lagi”.

Cinta “karena” dan cinta “kalau” mudah pudar dan luntur. Berbeda dengan cinta “walau” yang penuh toleransi, penuh pengertian, bahkan penuh maaf atas apa yang terjadi pada pasangan kita. Kita mampu berkata, “Walau kamu menyakiti saya, tetapi saya tetap menyayangimu.” Pilihan ada pada diri kita sendiri, mau berbahagia ya berusahalah dan berjuanglah dalam membuat kebahagiaan itu di sanubari kita.

Sebab, kebahagiaan itu merupakan energi yang menular. Kita tidak bisa membuat orang di lingkungan kita berbahagia, tanpa diri kita sendiri bahagia. Bagaimana kita mau membuat orang di sekitar tersenyum, jika kita sendiri tidak mampu tersenyum karena hati penuh energi busuk yang dihasilkan dari amarah, rasa benci, jengkel dan merasa dipermainkan, dan  sebagainya?

Cara Menaklukkan Cowok Pendiam


Sudah menjadi rahasia umum,kalau cewek itu punya karakter yang pendiam,malu-malu dan cenderung lebih tertutup.Beda jika dibandingkan dengan kaum Adam yang Identik dengan keberanian,cuek lebih terbuka dan blak-blakkan. But.,nggak semua cowok seperti itu! Contohnya,gak jarang kamu temui sosok kekar ini lebih pendiam dan cenderung tertutup. Nah,gimana kalau target itu ternyata si cowok pendiam,jarang ngomong dan sulit buat mengungkapkan perasaannya ? Buntut-buntutnya,kata cinta dan ikrar bersama tak pernah kunjung tiba.

Tips kali ini, Saya menyajikan cara meng-handle gebetan yang pendiam,alias cool itu. Buat kamu kaum Hawa yang terjebak dalam sikon kayak gini,simak tips berikut ini !

1.Jebakan Cinta ( The Love Trap )

Biasanya,jalinan cinta itu di awali dengan yang namanya pedekate.Inilah saat-saat dimana kita saling baca peta kekuatan hati masing-masing. Tapi,hal ini bakal susah untuk dilakuin sama cowok pendiam. Jangankan pedekate,terkadang,untuk ngucapin satu kata aja saat didepan kita,doi bakal ngerasa sulit banget. At least,kamu *****a bisa menilai dari isyarat-isyarat yang doi tunjukkan.Well,itu juga kalau ada !

Setelah pdkt dinilai rampung,langkah selanjutnya,adalah penembakan.Ironisnya,nunggu silent boy buat nyatain perasaannya,sama aja nungguin kebo jomblo melahirkan. Lha...jangankan melahirkan,hamil aja nggak! Makanya,yang harus kamu lakuin adalah kata-kata ampuh bertuah buat ngebuka tabir hatinya. Misalnya,kamu umpan dia dengan bilang " Ada salam tuh dari pacar kamu " Kalau doi ngejawab " Pacar apaan ?" Jangankan pacar,Istri aja nggak punya!" yah..gak nyambung! Pokoknya bikin dia bicara kearah keberadaamu dan hubungan kalian berdua.Dari situ kamu bisa ngambil poin-poin buat narik kesimpulan.

2.By Letter

Kesannya emang jadul banget sih,serasa dizaman engkong masih muda aja.But,ini bisa jadi salah satu cara bua mengoyak benteng kebisuannya lho.! Orang yang rada pendiam,biasanya jago banget nulis.Harapannya agar doi mau ngungkapin perasaan yang sesungguhnya. Tulis semua curahan hatimu biar doi mengerti.Bikin dia melayang lewat sanjungan. Jangan lupa ! Selipin Perangko didalamnya,dan pulsa bila sms-an hehe.!

Siapkan plan B.
Bakal gawat,kalau cowok pendiam kamu itu ternyata juga buta huruf..! "Apes deh kamu ". Cara selanjutnya yang kudu di lakuin adalah memakai jasa comblan dari kalangan temen-temen terdekatnya.Kalau perlu ortu-nya,engkongnya sekalian.

Coz.,tipe cowok kayak gini bakal sulit terbuka sama orang yang nggak terlalu dia kenal.Paling nggak,lepas sama dia,kamu juga punya kesempatan buat ngegebet si pak comblang.

3.To The Point
Ini cara pamungkas yang bisa kamu lakuin. Ajak doi buat ketemu face to face. Kalau nggak mau,coba cari moment dimana doi lagi sendiri. Usahain cari tempat yang sepi,buat ngobrol empat mata,dua hidung dan empat alis..halah.!

Luncurkan serangan mendadak dari segala sisi. Bilang ke doi kalau selama ini,kamu udah lama memendam perasaan.Lama sebelum ibumu merendam pakaian disumur..huss ! Nyatain semua perasaanmu yang ada. Setelah itu, minta tanggapan dan jawaban dari doi.

Kalau dijawab syukur nggak dijawab,todong aja pakai goloknya engkong dilehernya.." Abis susah banget !" bete ah !

Tinggal nunggu jawaban yang bakal doi lontarin. Kalau diterima syukur,berarti perjuanganmu nggak sia-sia. Tapi,kalau ditolak jangan berkecil hati,paling nggak kamu udah berusaha.

Penyebab Wanita Takut Putus Dari Kekasih


Banyak wanita yang mempertahankan hubungan dengan kekasihnya, walaupun mereka sering disakiti. Mungkin Anda bingung dan bertanya-tanya, mengapa sahabat, adik atau bahkan diri Anda sendiri tidak bisa lepas dari kekasih, padahal Anda tahu pria itu tidak baik.

Ada banyak alasan mengapa wanita tidak bisa putus dari kekasihnya. Seperti dikutip dari All Women Talks, berikut ini lima alasan wanita tetap mempertahankan hubungan yang menyakitkan.

Takut sendiri
Sebagian wanita menganggap kekasihnya merupakan segala-galanya dan tidak sedikit wanita yang menjadi sangat bergantung pada kekasihnya. Akibatnya, mereka takut untuk menjalani hidupnya sendiri. Tidak ada lagi yang menjemput setelah beraktivitas, melewatkan film yang ada di bioskop dan tidak lagi bisa menikmati malam minggu. Mungkin hal-hal tersebut yang menjadi ketakutan wanita.

Saran: Agar tidak bergantung pada kekasih, dari awal berkomitmen, wanita harus menciptakan jarak. Sehingga tidak selalu bergantung padanya, tetaplah memiliki aktivitas sendiri dan berkumpul dengan teman-teman.

Punya kekasih tampan
Alasan kedua mengapa wanita tidak mau lepas dari kekasihnya karena ketampanan sang pria. Sebagian wanita merasa bangga memiliki kekasih dengan fisik yang di atas standar. Mereka takut jika tidak menemukan lagi pria tampan seperti kekasihnya saat ini.

Saran: Ketampanan dan kecantikan seseorang bukanlah hal utama dalam sebuah hubungan. Jika pria memiliki wajah tampan tapi memiliki moral yang buruk, tidak selamanya membuat bahagia.

Pria kaya
Alasan lainnya mengapa wanita tidak ingin berpisah dengan kekasihnya adalah kekayaan sang pria. Terkadang harta dapat menyilaukan mata wanita. Wanita pun mungkin terbiasa dengan perlakuan mewah yang diberikan kekasih padanya.

Saran: Kebahagiaan tidak sepatutnya diukur dari harta. Mungkin secara finansial, semua kebutuhan Anda terpenuhi. Tapi bagaimana dengan batin? Kepuasan materil tidak akan sebanding dengan kepuasan hati.

Takut omongan dari pihak luar
Mungkin wanita berpikir, apa yang akan dipikirkan orangtua dan orang-orang ketika mengetahui bahwa hubungan telah berakhir?  Sebagian wanita pun takut jika mantan kekasihnya akan membicarakannya. Tepatnya, banyak wanita yang takut jika ada omongan buruk tentang  mereka, sehingga mereka tidak ingin ada omongan miring dan memilih mempertahankan hubungan.

Saran: Hidup terlalu pendek untuk mendengarkan omongan miring orang lain, hingga rela mempertahankan hubungan, hanya karena Anda tidak mau menuai gosip. Carilah kebahagiaan Anda tanpa takut pada omongan dari pihak luar, lagi pula belum tentu mereka berpikir negatif tentang Anda.

Merasa bersalah
Alasan lainnya mengapa wanita tidak juga move on setelah disakiti, karena mereka merasa bersalah. Misalkan, wanita menemukan kekasihnya selingkuh. Sering kali wanita bukan menyalahkan kekasihnya, tapi justru menyalahkan dirinya sendiri karena tidak memiliki banyak waktu atau kurang memberikan kasih sayang pada kekasihnya. Sehingga, banyak wanita merasa dapat memperbaiki kembali hubungan.

Saran: Jangan pernah berpikir Anda salah, jika pria yang berselingkuh berarti merekalah yang salah.  Ada baiknya, wanita tidak memberikan kesempatan kedua setelah pria ketahuan melakukan perselingkuhan. Sifat mudah memaafkan pada wanita sering kali dimanfaatkan pria untuk mengulangi kesalahannya

Alasan Mengejutkan Mengapa Wanita Selingkuh



PRIA dinilai sulit menjaga kesetiaan, padahal kenyataannya kini wanita selingkuh sama banyaknya dengan pria. Terdapat beberapa alasan khusus mengapa wanita berselingkuh.

Survei perselingkuhan terbaru oleh Coffee and Company, biro perkawinan di Inggris, dilakukan terhadap 3.000 responden. Hasilnya, lebih dari 20 persen responden wanita mengaku berselingkuh. Demikian pula pada hasil Great Male Survey 2010 dan Great Female Survey 2010 olehAskMen.com di mana 5 persen wanita mengaku berselingkuh sedangkan pria mengaku yang berselingkuh kurang dari 3 persen.

Psikolog Gail Saltz dan Kelly Wallace, ketua korespondensi di ivillage.com, mengungkap alasan perselingkuhan wanita. Meskipun kesepian dan keinginan untuk merasa dihargai biasanya penyebab utama di balik perselingkuhan, kedua psikolog berhasil menemukan empat motif selingkuh lainnya, seperti diulas ThirdAge.

Balas dendam

Seorang wanita yang kesetiaannya telah diinjak-injak bisa berbalik selingkuh sebagai bentuk balas dendam kepada pasangannya.

Jika suami selingkuh, kemungkinan istri melakukan hal serupa karena berpikir hal tersebut hanya satu-satunya jalan untuk suami bisa merasakan sakit yang ia rasakan.

Kalau tujuan istri adalah menyakiti pasangannya, selingkuh adalah cara yang pasti mendatangkan kesuksesan.

“Pria tidak memiliki empati sebagaimana wanita sehingga pria biasanya tidak bisa merasakan sakit yang sama, kecuali hal itu dilakukan kembali kepada mereka,” kata Bonnie Weil PhD dari DoctorBonnie.com.

Namun jika istri mencari penyembuhan luka atas kesetiaannya, tindakan selingkuh hanya akan menimbulkan masalah lebih besar.

“Setelah istri selingkuh, pasti akan berakhir dengan perasaan bersalah. Belum lagi masalah hubungan dengan keluarga dan orang sekitarnya yang masih menghargai kesetiaan," imbuhnya.

Ingin tertangkap basah

Wanita dalam pernikahan atau hubungan tidak bahagia dapat menggunakan perselingkuhan sebagai kendaraan untuk melarikan diri.

“Mereka adalah wanita yang tidak bahagia pada pernikahan orangtuanya dan merasa sangat bersalah ketika mengatakan bersedia menikah pada seseorang. Mereka ingin memiliki alasan untuk perasaannya,” kata Kelly Wallace.

Karena pria cenderung memaafkan perselingkuhan, mereka kemungkinan besar akan meminta putus atau bercerai untuk meringankan perasaan bersalah pasangannya.

Berselingkuh juga dapat menjadi kepastian bahwa wanita tidak ingin sendirian setelah pernikahannya hancur.

“Wanita selingkuh untuk memiliki seseorang yang dapat menemaninya melewati lompatan ketika dia benar-benar ingin mengakhiri hubungan. Dia butuh pria lain sebagai batu loncatan,” kata Gail Saltz.

Hidupkan kembali masa lalu

Ketika hubungan masa lalu kembali mengharu biru, seorang wanita bisa berpaling ke mantan pacarnya untuk mendapatkan kenyamanan.

“Kadang-kadang, melewati hari-hari suram dalam pernikahan adalah saat tepat untuk menemukan pasangan seks temporer untuk membuat mereka merasa lebih baik,” kata pakar hubungan Seth Meyers PsyD, psikolog berbasis di Los Angeles.

Banyak pengalaman membuktikan, perselingkuhan ini bukan untuk mempermainkan perasaan mantan kekasihnya, melainkan keinginan wanita untuk disayang.

“Mengembalikan momen masa muda bisa membuatnya merasa hidup kembali. Hal ini membuatnya merasa lebih muda, lebih riang, lebih seksi, dan lebih menarik,” tukasnya.

Dekat dengan pengalaman kematian

Pengalaman menjelang kematian tidak selalu membawa pasangan menjadi semakin dekat. Wanita yang telah mengalami perubahan hidup traumatik, baik kecelakaan ataupun sakit parah, mungkin akan kembali memikirkan pilihan hidup mereka dan mulai melihat pilihan di luar pernikahannya.

“Ketika Anda berhadapan langsung dengan kematian, Anda mulai mempertanyakan segala tentang pekerjaan hidup, teman, keluarga, dan pasangan,” tutur Kelly.

Jika waktu yang tersisa dinyatakan tidak sebentar, wanita mungkin selingkuh untuk membuat sisa waktu mereka lebih berharga, apalagi jika pasangan tidak mendukungnya melewati hari-hari berat.